Sabtu, 03 Mei 2008

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEVISI

Nama: YULIA AMBAR PRATIWI
NIM: 153060210
Tugas: Perkembangan Teknologi Komunikasi
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEVISI

Televisi merupakan teknologi yang menggunakan komponen audio visual. Gambar yang direkam menggunakan kamera televisi, ditansmisikan kepada komponen televisi dalam bentuk sinar elektron yang kemudian berubah menjadi energi listrik dengan menggunakan electromagnet. Dengan begitu gambar yang terekam kamera dapat muncul di layar televisi. Penggunaan jaringan satelit komunikasi memungkinkan siaran televisi dapat disaksikan oleh masyarakat dunia. Komponen-komponen kamera televisi sendiri aslinya merupakan rancangan dari Thomas Alva Edison. Namun pada perkembangannya, Lumiere bersaudara menemukan sistem proyeksi cahaya melalui transparansi filmstrip.
Perkembangan teknologi televisi sekarang memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Jika sebelumnya, gambarnya hitam-putih, kini gambar dapat ditampilkan sesuai dengan warna aslinya. Artinya, semakin majunya teknologi semakin dapat mengakses informasi sesuai dengan realita secara langsung.
Televisi, dengan adanya perkembangan teknologi, desainnya juga semakin berkembang dari yang berukuran besar hingga yang paling ramping. Layarnya juga berubah dari tabung ke liquid cristal display (LCD) dan plasma. Kualitasnya semakin tinggi karena televisi-televisi terbaru dilengkapi dengan teknologi gambar dan audio yang paling canggih. Gambarnya semakin tajam dan berkarakter suaranya juga lebih jernih.

Bahkan dengan kemajuan teknologi komputer sekarang ini, pembuatan film dapat dibuat efek gambar tertentu. Efek-efek pada film tersebut merupakan manipulasi gambar yang dibuat seakan-akan kejadian pada film adalah nyata.

Sekarang telah dikenal teknologi terbaru dalam industri televisi yaitu televisi digital. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dari gambar yang dapat ditampilkan. Video digital yang cocok dengan kualitas NTSC disebut standar-definition TV (SDTV), dimana high-definition TV (HDTV) menyediakan gambar yang tepat untuk layar lebar yang dimiliki home theatre. Televisi digital hadir dengan sistem DBS, sistem ini mengkodekan video dalam bentuk digital baik untuk transmisi maupun penyimpanan, lalu mengubahnya kemabli ke dalam format TV analog untuk dapat ditampilkan pada perangkat televisi NTSC yang lama. Televisi digital juga membawa fitur multicasting yang mentransmisikan banyak sinyal standar-definition secara terus menerus pada saluran televisi tunggal.
TV Digital di Indonesia
Stasiun tv penyiaran, TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan.
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicoba pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Frekuensi TV Digital
Secara teknik pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
Kelebihan Frekuensi TV Digital
Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital. Program dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.
Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial
Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama di radius yang sama.
Kualitas Penyiaran TV Digital
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Manfaat Penyiaran TV Digital
TV Digital digunakan untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif).
Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti [[internet]
Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat).


Transisi ke TV Digital
Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran. Transisi ke TV Digital menyebabkan tersedianya saluran siaran yang lebih banyak.
Proses transisi perpindahan meminimalkan resiko kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator TV maupun masyarakat. Resiko kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat tambahan yang harus dipasang. Perubahan dilakukan melalui masa dimana sebelum masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog yang dimilikinya dipakai menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital.
Masa transisi diperlukan untuk melindungi pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV analog untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi TV digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini. Operator TV yang sudah ada dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, bangunan, SDM dan lain sebagainya. Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog.
Pola Kerja Sama Operasi ditempuh antar penyelenggara TV yang sudah ada dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi penyedia jaringan dan penyedia isi

Tidak ada komentar: